Supernews.co.id-Pasar mobil listrik China kembali mencatat sejarah baru pada Oktober 2025. Xiaomi, yang baru setahun masuk ke industri otomotif, sukses mencatatkan pencapaian luar biasa setelah mobil listrik YU7 miliknya berhasil mengungguli penjualan Tesla Model Y di pasar domestik.
Berdasarkan data dari Asosiasi Mobil Penumpang China (CPCA), Xiaomi menjual 48.654 unit kendaraan listrik, dengan YU7 menyumbang 33.662 unit di antaranya. Sementara itu, Tesla Model Y hanya mencatatkan 26.100 unit di periode yang sama. Ini menjadi pertama kalinya Xiaomi menyalip Tesla dalam volume penjualan bulanan di pasar otomotif terbesar dunia tersebut.
Lompatan Cepat di Tahun Pertama Produksi
Capaian ini terasa istimewa mengingat Xiaomi baru memulai pengiriman YU7 pada Juli 2024. Dalam waktu kurang dari satu tahun, total distribusi kumulatifnya sudah menembus 70.000 unit. Hasil ini membuktikan kecepatan adaptasi Xiaomi dalam memanfaatkan basis teknologi dan loyalitas pengguna dari bisnis smartphone mereka.
Meskipun Tesla masih memimpin dari sisi pengiriman grosir dengan 61.500 unit (termasuk ekspor internasional), keberhasilan Xiaomi di pasar domestik menandakan perubahan besar dalam peta persaingan kendaraan listrik di China. Secara keseluruhan, penjualan kendaraan energi baru (NEV) di China mencapai 2,24 juta unit pada Oktober, dengan BYD tetap memimpin pasar lewat penjualan 436.856 unit, diikuti Tesla dan Xiaomi di posisi teratas.
Mobil Listrik “Rasa Smartphone”
Kunci kesuksesan Xiaomi YU7 terletak pada strategi integrasi ekosistem digital yang selama ini menjadi keunggulan perusahaan. Pendekatan ini membuat mobil listrik mereka terasa seperti “smartphone raksasa di atas roda” sepenuhnya terkoneksi, intuitif, dan sarat fitur pintar.
YU7 hadir dengan sistem infotainment canggih, asisten digital berbasis AI, dan konektivitas penuh dengan perangkat Xiaomi lainnya, seperti ponsel dan smartwatch. Pengemudi bisa mengatur suhu kabin, membuka pintu, atau menyalakan mobil hanya dengan perintah suara atau aplikasi.
Strategi ini sukses menarik minat konsumen muda perkotaan di China yang menginginkan kendaraan modern dengan gaya futuristik dan harga terjangkau.
Varian dan Performa yang Menggoda
Xiaomi YU7 tersedia dalam beberapa varian, termasuk model dengan penggerak empat roda (AWD) dan jarak tempuh baterai mencapai lebih dari 700 kilometer. Dengan daya saing tinggi di sektor performa, efisiensi energi, dan fitur digital, YU7 menjadi pesaing serius di segmen menengah atas pasar EV China.
Desainnya futuristik dan minimalis, menonjolkan karakter aerodinamis dengan interior yang berfokus pada pengalaman pengguna. Penggunaan baterai berkapasitas tinggi dan teknologi pendinginan pintar membuat mobil ini tidak hanya efisien tetapi juga tangguh untuk pemakaian harian.
Mengguncang Dominasi Tesla
Keberhasilan Xiaomi menyalip Tesla di kandang sendiri merupakan tanda pergeseran kekuatan besar dalam industri kendaraan listrik global. Tesla selama ini mendominasi pasar China dengan Model Y sebagai salah satu model terlaris. Namun, dengan harga YU7 yang lebih kompetitif dan pendekatan teknologi yang lebih sesuai dengan karakter pasar lokal, Xiaomi berhasil menembus celah yang belum digarap Tesla.
Analis menilai bahwa momentum ini menunjukkan transformasi selera konsumen China, yang kini lebih memprioritaskan integrasi teknologi pintar, fitur konektivitas, dan pengalaman digital, dibandingkan sekadar performa mesin atau citra merek premium.
Xiaomi Siapkan Ekspansi Global
Tidak berhenti di China, Xiaomi juga menyiapkan rencana ekspansi besar untuk pasar global. Menurut laporan internal, perusahaan berencana memasuki pasar Eropa pada 2027, dimulai dari Jerman dan Prancis sebagai basis distribusi utama.
Dengan reputasi yang terus meningkat dan rekam jejak sukses di pasar domestik, Xiaomi kini berada di jalur untuk menjadi salah satu pemain global baru di industri kendaraan listrik. Keunggulan mereka dalam integrasi software, AI, dan hardware bisa menjadi pembeda utama dari merek tradisional otomotif lainnya.
Masa Depan Pasar EV China: Kompetisi Makin Ketat
Kesuksesan YU7 juga menjadi cerminan dari persaingan sengit di pasar mobil listrik China, yang kini diisi oleh banyak pemain besar seperti BYD, Tesla, NIO, XPeng, dan Li Auto. Dengan kapasitas produksi yang terus meningkat dan inovasi teknologi yang agresif, pasar domestik China kini menjadi laboratorium inovasi EV dunia.
Para analis memperkirakan bahwa 2026 akan menjadi tahun krusial, di mana kompetisi antara pemain lokal dan global akan semakin intens. Xiaomi, dengan strategi berbasis teknologi konsumen, diyakini mampu mempertahankan momentumnya di tengah arus inovasi yang cepat berubah.
Capaian Xiaomi pada Oktober 2025 bukan sekadar kemenangan penjualan, tetapi simbol perubahan besar dalam lanskap otomotif global. Dengan YU7, Xiaomi berhasil membuktikan bahwa perusahaan teknologi dapat menantang dominasi merek otomotif mapan seperti Tesla dengan pendekatan baru yang berfokus pada ekosistem digital, desain futuristik, dan harga kompetitif.
Jika momentum ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin Xiaomi akan menjadi salah satu pilar utama industri kendaraan listrik dunia dalam beberapa tahun ke depan — membawa DNA inovasi dari dunia smartphone ke era mobilitas cerdas yang sepenuhnya terkoneksi.










