Supernews.co.id-Dalam beberapa hari terakhir, ruang media sosial kembali diramaikan oleh unggahan yang mengaitkan nama politisi Fadli Zon dengan narasi sensitif seputar Partai Komunis Indonesia (PKI). Sebuah unggahan Facebook beredar masif dan mengeklaim bahwa Fadli Zon menyebut orang-orang PKI berasal dari Yaman. Narasi tersebut semakin menimbulkan kehebohan karena disertai foto pemberitaan yang terlihat seperti tangkapan layar dari media resmi.
Dalam unggahan itu, Fadli Zon diklaim mengatakan bahwa orang PKI dulunya merupakan kelompok habib atau keturunan Nabi Muhammad yang datang dari Hadramaut, Yaman. Unggahan serupa dibagikan oleh beberapa akun lain, membuat klaim tersebut cepat menyebar dan dipercaya sebagian warganet yang tidak mengetahui konteks sebenarnya.
Judul yang ditampilkan pada unggahan manipulatif itu berbunyi: “Fadlizon: Tidak Ada PKI di NKRI Kalau Tidak Ada Pendatang dari Yaman. PKI Itu Habib Pendatang dari Hadramaut Yaman. Dibawa Belanda.”
Narasi semacam ini sangat mudah memicu polemik mengingat isu PKI selalu sensitif di ruang publik Indonesia.
Namun, apakah benar Fadli Zon pernah membuat pernyataan seperti itu? Tim pemeriksa fakta kemudian menelusuri kebenaran klaim tersebut.
Penelusuran Fakta, Tidak Ada Jejak Pernyataan Fadli Zon
Penulusuran dilakukan melalui Google Search untuk memeriksa apakah ada pemberitaan resmi terkait pernyataan Fadli Zon soal PKI dan Yaman. Hasilnya, tidak ditemukan satu pun rekam jejak pemberitaan kredibel yang memuat pernyataan tersebut. Tidak ada publikasi dari media besar, konferensi pers, maupun unggahan akun resmi yang menunjukkan Fadli Zon pernah berbicara mengenai asal-usul PKI dari Yaman.
Langkah berikutnya adalah memeriksa gambar yang digunakan dalam unggahan viral tersebut. Tim Cek Fakta Kompas.com mengambil tangkapan layar konten kemudian melakukan pencarian balik (reverse image search) menggunakan Google Lens. Hasilnya cukup jelas: foto yang beredar ternyata merupakan manipulasi dari unggahan akun Facebook resmi tvOneNews.
Judul asli konten tersebut sama sekali tidak berkaitan dengan PKI maupun Yaman. Judul aslinya adalah: “Fadli Zon Tegaskan Soeharto Tidak Terlibat Korupsi dan Pelanggaran HAM.”
Dengan demikian, narasi dalam unggahan viral itu merupakan hasil pengubahan judul oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab.
Isi Konten Asli, Pernyataan Fadli Zon Soal Soeharto
Jika melihat konten asli yang ditayangkan tvOneNews, pembahasan sebenarnya berfokus pada pernyataan Fadli Zon tentang Presiden Soeharto. Dalam cuplikan tersebut, Fadli Zon menegaskan bahwa mantan Presiden Soeharto, menurutnya, tidak pernah terbukti terlibat korupsi maupun pelanggaran HAM. Ia menyebut bahwa berbagai tuduhan yang pernah diarahkan kepada Soeharto telah melalui proses hukum dan diselesaikan sesuai prosedur.
Dikutip dari keterangan Fadli Zon dalam video tersebut, ia menjelaskan:
“Misalnya apa yang dituduhkan? Semua ada proses hukumnya, dan proses hukum itu sudah tuntas serta tidak terkait dengan Presiden Soeharto.”
Pernyataan itu disampaikan Fadli Zon di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu, 5 November 2025. Tidak ada bagian dari pernyataan tersebut yang menyinggung soal PKI, apalagi menghubungkannya dengan wilayah Hadramaut atau Yaman.
Dengan demikian, jelas bahwa konten yang beredar memanfaatkan gambar asli dari salah satu media, mengubah judulnya, dan memunculkan narasi yang sama sekali tidak sesuai dengan isi konten.
Mengapa Manipulasi Seperti Ini Mudah Menyebar?
Fenomena hoaks yang memanfaatkan figur publik bukanlah hal baru, tetapi pola penyebarannya semakin canggih. Pengeditan judul atau gambar pemberitaan dapat membuat sebuah narasi palsu terlihat meyakinkan. Ada beberapa alasan mengapa jenis manipulasi ini mudah menyebar:
Pertama, isu PKI selalu menjadi pemantik emosi. Membawa isu tersebut digabungkan dengan nama tokoh politik membuat publik cenderung bereaksi cepat tanpa memeriksa kebenaran.
Kedua, judul berita yang tampak seperti berasal dari media arus utama menciptakan kesan kredibilitas. Tidak semua warganet terbiasa melakukan verifikasi sebelum membagikan konten.
Ketiga, manipulasi digital kini sangat mudah dilakukan, membuat penyebaran informasi keliru semakin cepat dan sulit dikendalikan.
Situasi ini mengingatkan pentingnya literasi digital di tengah derasnya arus informasi. Warganet sebaiknya selalu memeriksa sumber berita, mengecek konten asli, dan menghindari membagikan informasi yang belum jelas kebenarannya.
Kesimpulan, Klaim Tersebut Hoaks
Setelah melalui penelusuran berbagai sumber, dapat dipastikan bahwa unggahan yang mengeklaim Fadli Zon menyebut PKI berasal dari Yaman adalah hoaks. Narasi itu merupakan manipulasi dari tayangan tvOneNews yang sebenarnya membahas isu berbeda, yaitu pandangan Fadli Zon tentang Soeharto dan tuduhan korupsi serta pelanggaran HAM.
Konten asli berjudul “Fadli Zon Tegaskan Soeharto Tidak Terlibat Korupsi dan Pelanggaran HAM” dan tidak memuat pernyataan apa pun tentang PKI, Habib, maupun Yaman.
Jika menemukan konten serupa, sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan ulang menggunakan fitur pencarian gambar, menelusuri sumber asli, atau memastikan apakah media kredibel pernah memuat informasi tersebut. Tetap kritis, karena manipulasi informasi bisa memengaruhi opini publik secara signifikan.










