Supernews.co.id-Ambisi Chery untuk menunjukkan kemampuan SUV terbarunya justru berubah menjadi bencana kecil yang viral di seluruh dunia otomotif. Dalam sebuah pengujian yang tujuan awalnya menyaingi aksi spektakuler Range Rover Sport tahun 2018, unit Chery Fulwin X3L terekam gagal menaklukkan tangga ekstrem menuju Gerbang Surga (Heavens Gate) di Gunung Tianmen, China.
Alih-alih menorehkan prestasi, mobil tersebut kehilangan traksi, oleng ke kanan–kiri, kemudian mundur dan menghantam pagar pembatas. Video insiden itu langsung menyebar cepat, mencoreng upaya Chery dalam memperlihatkan ketangguhan SUV mereka di medan ekstrem.
Referensi yang Terlalu Tinggi, Range Rover Pernah Berhasil
Seperti diketahui, tujuh tahun lalu Range Rover Sport membuat sejarah dengan menaklukkan 999 anak tangga menuju Heavens Gate dalam tantangan Dragon Road. Aksi itu bukan hanya sukses, tapi menjadi kampanye ikonik yang memperkuat reputasi Land Rover di dunia off-road.
Langkah Chery mencoba meniru tantangan tersebut sebenarnya masuk akal sebagai langkah marketing: jika berhasil, reputasi SUV mereka dapat melonjak. Namun kondisi di Tianmen tidak memberi ampun. Upaya itu justru membuka kelemahan dan menyebabkan kerusakan tidak kecil di lokasi ikonik tersebut.
Detik-Detik Mobil Kehilangan Traksi
Dalam rekaman yang beredar, Chery Fulwin X3L awalnya terlihat mulai mendaki anak tangga basah yang curam. Namun setelah beberapa meter, ban tampak berjuang mencari grip. Body mobil mulai bergerak ke samping seolah kehilangan kendali.
Tak lama kemudian, traksi hilang sepenuhnya. Mobil terseret mundur dan menghantam pagar besi di sisi tangga. Benturan tersebut menyebabkan bagian pagar runtuh. Setelah itu, mobil terlihat “ndut-ndutan” alias maju mundur tanpa stabilitas jelas, sebelum video berakhir. Hasil akhir pengujian pun tidak diketahui publik karena rekaman beredar hanya berdurasi pendek.
Lokasi Tertutup Sementara, Mobil Tertahan Dua Jam
Beberapa saksi mata sempat melaporkan bahwa mobil tersebut tidak bergerak selama sekitar dua jam setelah insiden. Akibat kecelakaan kecil itu, area wisata Heavenly Ladder sempat ditutup sementara.
Perlu diketahui, lokasi ini memang terkenal ekstrem. Tangga sepanjang hampir 300 meter tersebut memiliki 999 anak tangga selebar 30 cm dengan ketinggian vertikal sekitar 150 meter. Kemiringannya rata-rata 45 derajat, dan beberapa bagian bahkan mendekati 60 derajat. Banyak laporan sebelumnya menyebutkan bahwa medan ini sulit ditaklukkan bahkan oleh kendaraan off-road impor.
Chery Merespons: Minta Maaf dan Jelaskan Penyebab Insiden
Sehari setelah kejadian, Chery Automobile merilis permintaan maaf resmi. Mereka menyebut insiden tersebut sebagai “situasi tidak terduga” selama uji tantangan Gunung Tianmen.
Dalam investigasi awal, Chery menemukan penyebab utama insiden bukan dari sistem penggerak mobil, tetapi dari perangkat uji. Pengait tali pengaman di perangkat pengujian disebut lepas secara tiba-tiba. Putusnya pengait itu membuat tali pengaman tersangkut ke roda kanan kendaraan. Alhasil, roda kehilangan tenaga untuk memutar normal, traksi hilang, dan mobil meluncur mundur ke pagar pembatas.
Chery memastikan bahwa tidak ada personel yang terluka dan tidak ada kerusakan lingkungan permanen. Mereka juga menyatakan kesediaan untuk memperbaiki kerusakan fasilitas dan menanggung semua biaya.
Chery Akui Ada Kelalaian dalam Pengujian
Dalam pernyataan lanjutan, Chery mengakui telah melakukan kelalaian dalam memilih area pengujian. Mereka menyesal karena pengujian dilakukan di lokasi yang sangat ekstrem tanpa mitigasi risiko maksimal.
Chery berjanji memperbaiki prosedur keselamatan dalam pengujian berikutnya, memastikan kejadian serupa tidak terulang. Perusahaan juga menegaskan bahwa insiden ini tidak mencerminkan kemampuan kendaraan produksi mereka, melainkan kegagalan peralatan pendukung uji.
Upaya Promosi yang Terbalik Arah
Niat untuk menunjukkan bahwa SUV China bisa setangguh SUV Inggris ternyata berbalik arah. Alih-alih memupuk kepercayaan publik, insiden ini justru memunculkan keraguan mengenai kesiapan Chery dalam menggelar demonstrasi ekstrem.
Meski begitu, kejadian ini juga menjadi pembelajaran penting bahwa pengujian ekstrem bukan sekadar soal kemampuan kendaraan, tetapi juga soal prosedur keselamatan dan pemilihan lokasi yang tepat.
Chery sendiri memang sedang berada di fase ekspansi global dan agresif memperkuat citra teknologi serta daya tahan produknya. Namun kali ini, langkah terlalu berani justru membuat mereka harus menanggung kritik publik sekaligus memperbaiki fasilitas wisata ikonik yang rusak.
Penutup
Kejadian di Tianmen ini menjadi pengingat bahwa membangun reputasi bukan hanya soal keberanian menggelar aksi spektakuler, tetapi juga soal perencanaan matang dan kehati-hatian. Chery mungkin gagal di percobaan kali ini, tetapi apakah mereka akan mencoba lagi? Dunia otomotif sedang menunggu babak berikutnya.










