Supernews.co.id-Mitsubishi Motors kembali menggebrak pasar kendaraan ramah lingkungan dengan memperkenalkan Outlander PHEV generasi terbaru. Model ini membawa lompatan signifikan pada sektor baterai, performa, hingga penyetelan handling yang dibuat khusus untuk karakter jalanan Australia. Pembaruan ini menjadi bukti bahwa teknologi plug-in hybrid masih memiliki ruang besar di tengah derasnya tren mobil listrik murni.
Outlander PHEV terbaru dikembangkan untuk menghadirkan pengalaman berkendara yang lebih matang: lebih bertenaga, lebih efisien, sekaligus tetap nyaman, sesuai DNA Mitsubishi.
Baterai Lebih Besar, Jangkauan Mode EV Makin Jauh
Mitsubishi mempersenjatai Outlander PHEV baru dengan baterai 22,7 kWh, peningkatan penting dibanding generasi sebelumnya. Efeknya langsung terasa: mobil dapat melaju lebih jauh dalam mode EV tanpa bantuan mesin bensin.
Peningkatan kapasitas baterai ini memberi keuntungan nyata untuk:
- perjalanan dalam kota,
- mobilitas harian ke kantor,
- aktivitas jarak pendek tanpa emisi,
- dan penggunaan di rute padat lalu lintas.
Dengan jarak tempuh EV yang lebih panjang, Outlander PHEV menjadi pilihan menarik bagi mereka yang ingin mencicipi pengalaman berkendara listrik, namun tetap membutuhkan fleksibilitas mesin bensin saat perjalanan jauh.
Performa Hybrid Kian Bertenaga
Tak hanya pada baterai, Mitsubishi turut meningkatkan tenaga gabungan sistem hybrid. Kombinasi mesin bensin 2.4 liter dan dua motor listrik menghasilkan performa yang lebih agresif namun tetap efisien.
Pengemudi akan merasakan:
- tarikan awal lebih responsif,
- akselerasi lebih mantap saat menyalip,
- tenaga konsisten di tanjakan panjang,
- serta traksi lebih stabil berkat sistem dual motor 4WD.
Karakter performanya kini tidak hanya efisien dan halus, tetapi juga lebih menyenangkan untuk dikemudi, termasuk saat melaju di jalan raya.
Handling Disetel Khusus untuk Jalanan Australia
Salah satu pembaruan paling menarik ada pada sektor pengendalian. Outlander PHEV mendapatkan Australian-tuned handling, sebuah penyetelan khusus yang menyesuaikan karakter suspensi dan respons kemudi dengan tipikal jalanan Australia.
Negara tersebut dikenal memiliki:
- permukaan jalan bervariasi,
- kontur bergelombang,
- kondisi cuaca ekstrem,
- serta kombinasi aspal kasar dan halus.
Kalibrasi suspensi dan steering dibuat lebih natural dan stabil, menghasilkan sensasi berkendara yang lebih terkontrol dan presisi.
Selain itu, Mitsubishi juga meningkatkan kualitas kabin melalui:
- perbaikan peredaman suara,
- penggunaan material baru anti-getaran,
- dan isolasi kabin yang lebih baik.
Hasilnya, pengalaman berkendara jadi semakin senyap dan premium ideal untuk SUV keluarga modern.
Efisiensi dan Kenyamanan yang Tetap Jadi Prioritas
Outlander PHEV generasi baru bukan hanya bertenaga dan stabil, namun juga mempertahankan efisiensi khas plug-in hybrid. Mode EV yang lebih panjang memungkinkan penggunaan harian tanpa konsumsi bensin, sementara sistem hybrid siap bekerja cerdas saat jarak jauh.
SUV ini menawarkan fleksibilitas yang sulit ditandingi EV murni, terutama untuk pengguna yang belum memiliki akses mudah ke infrastruktur charging cepat.
Fitur Makin Lengkap, Teknologi Kian Mewah
Mitsubishi juga memperkaya interior Outlander PHEV dengan fitur yang lebih lengkap dan modern. Di dalam kabin, pengemudi dan penumpang disuguhkan:
- layar infotainment besar dengan konektivitas nirkabel,
- kamera 360 derajat,
- fitur keselamatan aktif seperti AEB dan lane assist,
- jok kulit pada varian atas,
- seat heater,
- dan opsi kursi baris ketiga untuk kebutuhan keluarga besar.
Fitur-fitur ini mempertegas posisi Outlander PHEV sebagai SUV keluarga yang serbaguna: nyaman, aman, efisien, sekaligus tetap bertenaga.
Potensi Hadir di Indonesia
Dengan pembaruan besar pada baterai, performa, kenyamanan, dan teknologi, Outlander PHEV generasi terbaru muncul sebagai salah satu PHEV paling menarik di kelasnya. Melihat tren elektrifikasi yang terus meningkat di Indonesia, peluang model ini masuk Tanah Air cukup terbuka.
Jika hadir, Outlander PHEV bisa menjadi opsi menarik bagi mereka yang ingin mengadopsi mobil listrik namun masih membutuhkan fleksibilitas hybrid untuk perjalanan panjang.










