Supernews.co.id-Perkembangan teknologi dan kesadaran terhadap lingkungan mendorong semakin banyak masyarakat Indonesia melirik mobil listrik. Selain dianggap lebih futuristik dan ramah lingkungan, banyak yang mengklaim biaya operasional mobil listrik jauh lebih murah dibandingkan mobil bensin konvensional.
Namun sebagian calon pengguna masih ragu dan bertanya-tanya, apakah efisiensi tersebut benar-benar terbukti ketika dihitung dalam penggunaan jangka panjang. Untuk menjawabnya, berikut perbandingan detail biaya penggunaan mobil listrik dan mobil bensin selama lima tahun.
Keyword utama: biaya mobil listrik
Keyword turunan: perbandingan mobil listrik vs bensin, efisiensi mobil listrik, konsumsi energi EV, pajak kendaraan listrik, biaya perawatan EV
Perbandingan Mobil Listrik dan Mobil Bensin
Sebelum kamu menentukan mobil mana yang akan dipilih, sebaiknya kamu simak dulu beberapa perbandingannya seperti berikut ini.
1. Konsumsi Energi: Mobil Listrik Jauh Lebih Irit
Ambil contoh mobil listrik dengan baterai 64 kWh yang dapat menempuh hingga 425 km dalam satu kali pengisian penuh. Tarif listrik rumah tangga saat ini sekitar Rp1.444 per kWh.
Perhitungan biaya isi daya penuh:
- 64 kWh × Rp1.444 = Rp92.416
- Biaya per kilometer: Rp92.416 ÷ 425 km = Rp217/km
Sekarang bandingkan dengan mobil bensin berkapasitas mesin umum yang menghabiskan rata-rata 12 km per liter. Dengan harga Pertalite Rp10.000 per liter:
- Kebutuhan bensin untuk 425 km: 425 km ÷ 12 = 35,4 liter
- Biaya bahan bakar: 35,4 liter × Rp10.000 = Rp354.000
- Biaya per km: Rp354.000 ÷ 425 = Rp833/km
Dari sini jelas bahwa energi mobil listrik lebih murah hingga sekitar 75 persen dibanding mobil bensin. Jika seorang pengguna menempuh 15.000 km per tahun, potensi penghematan bisa mencapai sekitar Rp9 juta per tahun atau Rp45 juta dalam lima tahun.
2. Perawatan: Mobil Listrik Minim Komponen Mesin
Mobil bensin membutuhkan servis rutin dan pergantian komponen mesin dalam periode tertentu. Biaya yang umum dikeluarkan dalam lima tahun meliputi penggantian oli mesin, filter udara, busi, filter bensin, oli transmisi dan kampas rem. Total biaya perawatan mobil bensin selama lima tahun dapat mencapai Rp20 juta hingga Rp30 juta.
Berbeda dengan mobil listrik yang tidak memiliki mesin pembakaran internal. Perawatan lebih sederhana karena tidak perlu ganti oli mesin dan jumlah komponen yang aus lebih sedikit. Biaya yang dikeluarkan selama lima tahun rata-rata hanya berkisar Rp8 juta hingga Rp12 juta.
Penghematan biaya perawatan mobil listrik dibanding mobil bensin dalam lima tahun dapat mencapai Rp10 juta hingga Rp20 juta.
3. Pajak Kendaraan Listrik Lebih Ringan
Pemerintah Indonesia memberikan insentif fiskal untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik. Pajak kendaraan listrik di sejumlah daerah, termasuk Jakarta, hanya sekitar 10 persen dari pajak kendaraan bermotor mobil bensin.
Sebagai ilustrasi, jika pajak tahunan mobil bensin mencapai Rp5 juta, pajak mobil listrik hanya sekitar Rp500 ribu. Selain itu, beberapa wilayah juga membebaskan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) untuk kendaraan listrik baru.
Selama lima tahun, insentif ini dapat menghasilkan penghematan tambahan hingga Rp20 juta.
4. Kesimpulan Perbandingan Total 5 Tahun
Jika seluruh komponen biaya digabung dan dihitung selama lima tahun penggunaan:
Mobil listrik lebih unggul dalam efisiensi biaya di hampir semua aspek. Penghematan total dapat mencapai Rp70 juta hingga Rp80 juta dalam lima tahun penggunaan biasa. Hal ini membuat mobil listrik menjadi pilihan ekonomi yang jauh lebih baik untuk jangka panjang.
Mobil Listrik Layak Jadi Pilihan Masa Depan
Dari perhitungan konsumsi energi, perawatan, hingga pajak, terbukti bahwa mobil listrik memberikan banyak keuntungan finansial dibandingkan mobil bensin. Pengguna tidak hanya menghemat biaya operasional, tetapi juga berkontribusi pada lingkungan yang lebih bersih berkat tidak adanya emisi saat berkendara.
Jika Anda mempertimbangkan pembelian kendaraan baru dalam waktu dekat, mobil listrik patut masuk dalam daftar prioritas. Selain lebih ekonomis, teknologi kendaraan listrik terus berkembang sehingga memberikan kenyamanan dan performa yang semakin baik untuk kebutuhan mobilitas masyarakat Indonesia.










