Supernews.co.id-Pasar emas dunia kembali menunjukkan performa positif di akhir pekan ini. Setelah sempat mengalami tekanan di pertengahan minggu, harga Spot Gold Global kembali merangkak naik dan berhasil menembus kembali level psikologis USD 4.000 per ounce pada Sabtu, 8 November 2025. Rebound ini menegaskan bahwa minat terhadap aset lindung nilai masih tinggi, terlebih dalam situasi ekonomi dan politik global yang cenderung tidak stabil.
Lonjakan harga emas global tersebut menjadi sinyal menggembirakan bagi pasar emas fisik di Tanah Air, karena harga emas Antam dan Pegadaian akan sangat dipengaruhi oleh pergerakan harga spot dunia pada pembukaan perdagangan awal pekan. Ketika pasar global mendukung dan dolar AS menunjukkan pergerakan lebih lemah, harga emas domestik berpotensi naik lebih tinggi.
Update Harga Emas Dunia Terbaru
Harga spot emas global kini berada di level USD 4.001,21 per ounce dengan kenaikan sebesar USD 24,08 atau naik sekitar 0,44% dalam satu hari perdagangan. Jika dikonversi ke rupiah, kenaikan tersebut setara dengan tambahan sekitar Rp10.925 per gram sehingga harga emas global dalam rupiah mencapai Rp 2.146.453 per gram. Perubahan ini dapat menjadi patokan awal bagi kenaikan harga emas Antam dan harga buyback Pegadaian pada perdagangan hari Senin.
Kinerja Historis Tetap Perkasa dalam Jangka Panjang
Meskipun fluktuasi jangka pendek sering terjadi, emas tetap tampil sebagai salah satu aset terbaik dalam menjaga nilai kekayaan. Dalam periode lima tahun terakhir, harga emas telah membukukan kenaikan hingga 113,41 persen. Bahkan dalam satu tahun terakhir saja, emas mencatat kenaikan 48,37 persen. Angka-angka ini menunjukkan bahwa emas masih menjadi instrumen investasi yang mampu memberikan daya lindung dan pertumbuhan nilai aset secara berkesinambungan.
Mengapa Harga Emas Naik Hari Ini?
Penguatan harga emas global didorong oleh beberapa faktor ekonomi makro dan sentimen pasar yang saling berkaitan. Ketidakpastian geopolitik mendorong investor global mengalihkan dana ke aset safe haven. Selain itu, ekspektasi bahwa bank sentral utama dunia, termasuk Federal Reserve, akan memangkas suku bunga memberi tambahan tenaga pada reli harga emas. Dolar AS yang sempat melemah juga membuat emas menjadi lebih menarik bagi investor pemegang mata uang lainnya. Dari sisi teknikal, penembusan kembali level USD 4.000 per ounce memberikan sinyal bullish baru yang memperkuat arah kenaikan harga untuk periode mendatang.
Dampaknya pada Harga Emas Antam dan Pegadaian
Kenaikan harga spot dan futures global menjadi sinyal kuat bahwa emas Antam dan Pegadaian berpotensi mengalami kenaikan pada pembukaan awal pekan. Prospek kenaikan semakin besar apabila pasar domestik merespons positif penguatan global serta menjaga permintaan fisik di tingkat ritel. Harga emas buyback Pegadaian pun diperkirakan menguat sejalan dengan kondisi pasar jika volatilitas tidak terlalu tinggi. Dengan kondisi ini, investor lokal memiliki peluang untuk memaksimalkan momentum baik untuk menambah portofolio maupun mengamankan keuntungan.
Sinyal Bullish Menguat, Prospek Positif Berlanjut
Harga emas global hari ini kembali bertahan di atas USD 4.000 per ounce, menandai penguatan yang cukup solid menjelang awal pekan. Dengan kinerja historis lima tahun yang mencatat pertumbuhan lebih dari 113 persen, emas tetap menjadi jawara aset safe haven yang layak dipertimbangkan dalam strategi investasi jangka panjang. Penguatan COMEX dan harga acuan LBMA semakin mengonfirmasi bahwa tren bullish masih belum selesai. Oleh karena itu, prospek emas Antam dan Pegadaian pada pekan depan diperkirakan tetap positif dengan potensi kenaikan yang menarik untuk diamati investor.
