Supernews.co.id-Tak banyak yang tahu bahwa Indonesia ternyata sudah memproduksi smartphone untuk pasar global. Brand tersebut adalah Unplugged, sebuah startup teknologi yang bermarkas di Limassol, Siprus, namun mengandalkan fasilitas manufaktur di Indonesia untuk membuat perangkat andalannya: UP Phone.
Kabar ini mencuat setelah laporan Reuters pada Agustus 2025, yang menyatakan bahwa produksi UP Phone selama ini dilakukan di Indonesia sebelum akhirnya Unplugged berencana memperluas perakitan ke Nevada, Amerika Serikat.
Lantas, sehebat apa HP buatan Indonesia yang diam-diam menembus pasar dunia ini?
Desain Mirip iPhone, Fokus Utama, Privasi Pengguna
Sekilas, UP Phone tampak seperti “saudara jauh” iPhone—menggunakan modul kamera ‘boba’ dan sisi perangkat yang melengkung. Namun berbeda dari iPhone 16 Pro yang penuh fitur visual seperti Dynamic Island, UP Phone tampil lebih sederhana.
Yang membedakan bukan hanya desainnya, tetapi fokus utamanya: keamanan privasi.
Unplugged mengklaim bahwa UP Phone jauh lebih aman dibanding iPhone 16 Pro maupun Samsung Galaxy S25.
Menurut data mereka, UP Phone tidak memiliki aktivitas DNS permintaan pihak ketiga, sementara kompetitornya mencatat:
- iPhone 16 Pro → 3.181 permintaan DNS pihak ketiga
- Galaxy S25 → 1.368 permintaan DNS pihak ketiga
Jika benar, ini menjadi keunggulan besar bagi pengguna yang mengutamakan privasi dan kontrol data.
Spesifikasi Performa Mumpuni
Selain keamanan, UP Phone juga mengusung spesifikasi yang tidak kalah dari flagship mid-range keluaran brand besar.
Spesifikasi Utama UP Phone:
- Chipset: MediaTek Dimensity 1200
- Layar: AMOLED 6,67 inci
- RAM: 8GB
- ROM: 256GB (ekspansi hingga 1TB)
- Kamera Utama: 108MP
- Kamera Wide: 8MP
- Kamera Makro: 5MP
- Kamera Selfie: 32MP
- Baterai: 4.300 mAh
- Fast Charging: 33W kabel, 15W wireless
- Fitur Tambahan: Wi-Fi 6, NFC, eSIM + Nano SIM, IP53, 5G, USB-C 2.0, speaker stereo
Dengan spesifikasi tersebut, UP Phone berada di kelas smartphone premium yang menyeimbangkan privasi, performa, dan harga.
Sudah Dipasarkan di AS dan Kanada
Meski diproduksi di Indonesia, UP Phone justru lebih dulu dipasarkan di negara maju seperti Amerika Serikat dan Kanada. Ini menunjukkan kepercayaan pasar global terhadap kualitas perangkat yang dirakit di Indonesia.
Harga UP Phone versi produksi Indonesia dijual sekitar US$ 989 atau Rp16 juta.
Rencana Produksi Pindah ke AS: Tekanan dari Donald Trump
Reuters melaporkan bahwa CEO Unplugged, Joe Weil, berencana menambah fasilitas produksi di Nevada, AS. Langkah ini dikaitkan dengan kebijakan Presiden Donald Trump yang menekan perusahaan teknologi agar memproduksi perangkatnya langsung di Amerika.
Trump mendorong strategi ini melalui:
- ancaman tarif tinggi,
- regulasi baru,
- tekanan politik terhadap brand besar seperti Apple.
Meski biaya produksi di AS dianggap jauh lebih mahal karena tenaga kerja dan rantai pasok yang sebagian besar masih di Asia Unplugged tetap mencoba untuk membangun jalur perakitan kecil dan stabil, bukan produksi massal seperti brand besar lainnya.
Mereka menargetkan harga UP Phone versi AS tetap di bawah US$1.000.
Tantangan Produksi di AS
- Biaya tenaga kerja sangat tinggi
- Rantai pasok komponen masih dominan di Asia
- Perlu waktu untuk membangun mitra lokal
- Investasi awal besar, sementara skala produksi belum masif
Karena itu, Unplugged merencanakan pendekatan bertahap: memulai dari perakitan, lalu berlanjut ke pengadaan komponen.
Indonesia Punya Andil Besar di Balik Kesuksesan UP Phone
Fakta bahwa smartphone berfokus privasi ini dirakit di Indonesia bukan hanya mengejutkan, tapi juga membuktikan bahwa kemampuan manufaktur Indonesia telah mencapai level global.
UP Phone menjadi contoh bahwa:
- industri smartphone Indonesia bisa memproduksi perangkat premium,
- kualitasnya diakui pasar Barat,
- dan Indonesia semakin dilirik sebagai pusat manufaktur teknologi.
UP Phone adalah bukti bahwa produk teknologi berkualitas tinggi bisa lahir dari Indonesia untuk pasar internasional. Dengan fokus pada keamanan data, desain elegan, dan performa tangguh, ponsel ini berhasil menempatkan namanya di level global.
Ke depan, perpindahan sebagian produksi ke AS mungkin akan mengubah lanskap strategi Unplugged, namun kontribusi Indonesia tetap menjadi fondasi awal perjalanan perusahaan ini.










