Today

Bentley Mulai Produksi SUV Listrik Mewah Pertama, Sambil Siapkan Continental GT Supersport Terakhir Bermesin Bensin

Andri Hakim

bentley

Supernews.co.id-Bentley Motors akhirnya memulai lembaran penting dalam sejarahnya. Hanya beberapa hari setelah meluncurkan teaser perdana, pabrikan asal Crewe mengumumkan bahwa produksi pra-seri SUV listrik mewah pertamanya resmi berjalan. Ini bukan sekadar proyek baru, tapi menjadi penanda fase elektrifikasi terbesar dalam sejarah merek yang selama puluhan tahun identik dengan kemewahan bermesin besar.

Meski belum diberi nama resmi, Bentley menyebutnya sebagai “SUV urban mewah pertama di dunia”, klaim yang cukup berani sekaligus menarik perhatian para pecinta otomotif global. Model ini dijadwalkan debut pada akhir 2026, sementara pengiriman pertama ke konsumen direncanakan tahun 2027.

Dirancang Sepenuhnya di Crewe, Inggris

Salah satu hal yang langsung menegaskan DNA Bentley adalah komitmen bahwa seluruh prosesnya—mulai dari desain, rekayasa, hingga produksi dikerjakan di markas besar mereka di Crewe. Ini memastikan SUV listrik tersebut tetap membawa sentuhan craftsmanship khas Bentley, yang terkenal dengan perpaduan material premium, penyelesaian detail tangan, dan performa yang halus namun bertenaga.

Dengan panjang bodi di bawah lima meter, SUV ini ditargetkan memiliki karakter urban yang elegan. Namun Bentley menegaskan bahwa meski lebih ringkas dari Bentayga, kenyamanan kelas atas tetap jadi fokus utama, lengkap dengan performa senyap khas powertrain elektrik.

Charging 7 Menit = 160 Km: Ambisi Performa + Efisiensi

Salah satu sorotan utama dari model ini adalah teknologi pengisian cepatnya. Bentley mengklaim bahwa SUV listrik mereka bisa menambah jarak tempuh hingga 160 kilometer hanya dalam tujuh menit. Angka ini membuktikan bahwa Bentley tidak hanya mengejar elektrifikasi demi memenuhi regulasi, tetapi benar-benar berambisi menciptakan EV mewah yang cepat, praktis, dan efisien.

Baca Juga:  Rekomendasi Mobil LCGC Rp 40 Jutaan Paling Irit untuk Mobil Pertama

Teknologi tersebut menjadi bagian dari strategi besar Beyond100+, visi jangka panjang Bentley untuk menciptakan mobil mewah berkelanjutan tanpa meninggalkan karakter asli merek.

Chairman dan CEO Bentley Motors, Dr. Frank Steffen Walliser, menyebut SUV ini sebagai langkah maju berani yang membawa Bentley ke era baru kemewahan elektrik, dengan tetap mempertahankan eksklusivitas dan level craftsmanship yang mereka banggakan.

Continental GT Supersport Terbaru

Meski fokus ke masa depan listrik, Bentley belum sepenuhnya menutup pintu bagi mesin pembakaran. Bersamaan dengan pengembangan SUV listrik barunya, Bentley juga tengah menyiapkan Continental GT Supersport generasi terbaru. Inilah model yang digadang-gadang menjadi ICE (internal combustion engine) terakhir Bentley di era modern.

Pabrikan masih akan menawarkan sejumlah model PHEV dan bensin murni dalam jumlah terbatas. Namun Continental GT Supersport terbaru menjadi sorotan spesial karena membawa beberapa perubahan besar.

Pertama, inilah Continental pertama dalam sejarah yang menggunakan penggerak roda belakang. Sebelumnya, seluruh generasi Supersport dikenal dengan sistem all-wheel drive. Perubahan ini memberi karakter berkendara yang lebih puristis, lebih “driver’s car”, dan disukai penggemar performa.

Kedua, Supersport terbaru diklaim sebagai mobil paling ringan yang pernah diproduksi Bentley. Artinya, potensi performa baik dari akselerasi, respons kemudi, maupun dinamika akan meningkat drastis. Ini seolah menjadi “hadiah perpisahan” untuk era mesin bensin, dilakukan dengan cara paling elegan dan brutal sekaligus.

Bentley Menutup Era Lama, Membuka Era Baru

Lewat kombinasi SUV listrik futuristik dan Continental Supersport bermesin bensin terakhir, Bentley sedang memainkan dua peran besar secara bersamaan: menutup era grand tourer bertenaga buas sambil melangkah ke masa depan listrik yang lebih efisien dan berkelanjutan.

SUV listrik ini menjadi simbol transformasi besar yang lebih modern dan bersih, sementara Supersport menjadi penanda penghormatan terhadap tradisi performa mekanis Bentley yang selama bertahun-tahun mengisi lintasan dan jalan raya dunia.

Baca Juga:  Permintaan Melejit, Jaecoo J5 EV Terancam Inden Panjang di Indonesia

Langkah ini bukan hanya soal mengikuti tren elektrik global, tetapi memperlihatkan bagaimana Bentley ingin mempertahankan esensi kemewahan klasik sambil menggandeng teknologi masa depan. Dengan strategi Beyond100+, masa depan Bentley tampaknya akan tetap berkelas—baik dalam senyapnya suara motor listrik, maupun dentuman terakhir mesin bensin performa tinggi.

[addtoany]

Related Post