Supernews.co.id-Australia menetapkan aturan baru untuk meningkatkan keselamatan pengguna jalan seiring pertumbuhan penggunaan kendaraan listrik dan hybrid. Pemerintah Negeri Kanguru mewajibkan mobil listrik berbasis baterai (BEV), mobil hybrid (HEV), dan kendaraan hidrogen yang dipasarkan mulai November 2025 untuk mengeluarkan suara peringatan saat berjalan dalam kecepatan rendah.
Kendaraan elektrifikasi dikenal hampir tanpa suara ketika bergerak, terutama di area perkotaan yang ramai pejalan kaki. Situasi ini dinilai berpotensi meningkatkan risiko kecelakaan, terutama bagi penyandang tunanetra atau pengguna jalan dengan keterbatasan penglihatan.
Sistem AVAS Jadi Fitur Wajib Mulai 2025
Aturan Desain Australia (ADR) kini mengharuskan pemasangan sistem Acoustic Vehicle Alerting System (AVAS). Teknologi ini menghasilkan suara buatan yang aktif ketika mobil melaju hingga 20 km/jam, termasuk saat parkir, menyeberang di perumahan, dan area pedestrian.
Kebijakan ini berlaku untuk kendaraan baru yang mampu bergerak tanpa bantuan mesin pembakaran internal. Penerapan penuh diwajibkan paling lambat 1 November 2026, memberi waktu bagi produsen untuk melakukan penyesuaian teknis sebelum kendaraan dirilis ke pasar.
Model-model yang sudah beredar sebelum regulasi berlaku tidak akan terpengaruh sehingga tidak perlu melakukan retrofit atau penambahan sistem suara.
Alasan Utama: Perlindungan Penyandang Tunanetra
Riset dari Vision Australia menyebut lebih dari sepertiga penyandang tunanetra pernah berada dalam situasi bahaya akibat kendaraan yang tidak terdengar. Dengan proyeksi bahwa 90 persen kendaraan di Australia pada 2050 akan menggunakan teknologi elektrifikasi, penerapan regulasi ini dipandang semakin penting.
Pemerintah memperkirakan keberadaan AVAS dapat mencegah puluhan kematian dan ribuan cedera hingga 2060. Dari perhitungan sosial ekonomi, potensi penghematan biaya publik bahkan bisa mencapai lebih dari 2 triliun rupiah dalam jangka panjang.
Keseluruhan manfaat ini menjadi dasar kuat bagi kebijakan agar risiko kecelakaan terhadap kelompok rentan bisa ditekan sejak lebih awal.
Dukungan Produsen dan Komunitas Disabilitas
Regulasi keamanan ini mendapat dukungan luas dari otoritas negara bagian, organisasi pemerhati disabilitas, serta produsen otomotif. Australia ingin memastikan bahwa transisi menuju kendaraan listrik tetap memperhatikan keselamatan semua pengguna jalan, termasuk pesepeda, anak-anak, hingga lansia.
Dengan adanya aturan wajib suara, pengemudi tetap mendapatkan kenyamanan berkendara khas kendaraan elektrik tanpa mengorbankan keselamatan lingkungan sekitarnya.
Sejajar dengan Standar Global
Australia bukan negara pertama yang mengadopsi kebijakan ini. Regulasi serupa sudah diterapkan lebih dulu di Eropa, Amerika Serikat, dan Jepang. Adopsi global ini menjadikan sistem AVAS salah satu fitur keselamatan standar dalam industri kendaraan listrik modern.
Sejalan meningkatnya pasar BEV dan HEV di berbagai negara, sistem peringatan suara diprediksi berkembang dengan karakter suara yang lebih informatif serta tidak mengganggu lingkungan.
Australia semakin serius dalam menyongsong era kendaraan listrik yang aman dan ramah lingkungan. Penerapan AVAS mulai 2025 menjadi langkah penting dalam menjaga keselamatan pejalan kaki, khususnya penyandang tunanetra yang sangat bergantung pada pendengaran untuk menavigasi lingkungan sekitar.
Dengan dukungan pemerintah, komunitas, dan industri, aturan ini diprediksi memperkuat standar keamanan di jalan raya dan menempatkan Australia sejajar dengan negara-negara yang lebih dulu memajukan kendaraan tanpa emisi.










