Today

PT Diamond Citra Propertindo tbk (DADA) Jadi Sorotan, Lokasi Kantor Mirip Warung

Andri Hakim

Supernews.co.id-PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA) kembali menjadi topik panas di media sosial. Jika sebelumnya perusahaan ini ramai dibicarakan karena isu akuisisi oleh institusi besar, kini publik dibuat terkejut oleh penemuan baru, alamat kantor DADA yang tercantum di Bursa Efek Indonesia (BEI) ternyata tampak seperti warung kelontong ketika ditelusuri melalui Google Street View.

Viral di Instagram: Kantor DADA Kok Warung?

Kehebohan ini pertama kali mencuat setelah akun Instagram @parakontrarian mengunggah penelusuran lokasi kantor DADA melalui Google Maps. Saat pengguna mengetikkan kata kunci “Diamond Citra Propertindo”, Google menampilkan alamat yang berlokasi di Jl. Palakali Kukusan, Kecamatan Beji, Depok, Jawa Barat.

Namun ketika alamat tersebut dibuka lewat Google Street View, lokasi yang ditunjukkan justru merupakan deretan warung kelontong di sebuah jalan kecil. Foto yang memperlihatkan tampilan sederhana itu pun langsung viral dan ramai dikomentari warganet.

“Vanguard akan akuisisi tuh warung,” tulis akun @saya_ivansaputra.
Komentar lain bernada satir menyebut: “Benar-benar mencerminkan retail.”

Unggahan tersebut semakin menambah rasa penasaran publik terhadap emiten properti ini.

Penelusuran Lanjutan, Ada Dave Apartment di Alamat yang Sama

Menariknya, penelusuran lanjutan yang dilakukan Bloomberg Technoz menemukan hasil berbeda. Jika keyword yang sama dimasukkan, Google juga menampilkan Dave Apartment, yang ternyata berada tepat pada alamat yang terdaftar sebagai kantor resmi DADA di BEI.

Dave Apartment merupakan properti yang dikembangkan oleh DADA melalui brand Diamondland, sehingga terdapat kemungkinan bahwa tampilan “warung” merupakan sudut Street View yang tidak mencerminkan lokasi bangunan utama.

Baca Juga:  Harga Emas Pegadaian 6 November Turun! UBS dan Galeri24 Kompak Melemah

Meski begitu, hingga artikel ini ditulis, manajemen DADA belum memberikan klarifikasi resmi mengenai perbedaan tampilan fisik bangunan dengan alamat kantor operasional yang terdaftar di dokumen bursa.

Isu Akuisisi Vanguard, Dari Euforia ke Koreksi Tajam

Sebelum isu lokasi kantor mencuat, DADA sudah lebih dulu ramai di kalangan investor akibat rumor besar: DADA disebut akan diakuisisi oleh Vanguard, institusi investasi raksasa global dari Amerika Serikat.

Meski tidak pernah ada konfirmasi resmi, rumor tersebut menimbulkan euforia luar biasa:

  • harga saham sempat meroket dari bawah Rp10 menjadi menembus Rp240 per saham,
  • kenaikan sekitar 525% year-to-date,
  • dibarengi masuknya puluhan ribu investor baru.

Spekulasi liar juga ikut beredar, termasuk proyeksi bahwa harga DADA bisa melambung hingga Rp230.000 per saham jika Vanguard benar-benar masuk. Namun tidak ada bukti yang mendukung klaim tersebut, dan tidak ada pernyataan resmi dari pihak perusahaan maupun Vanguard.

Kini, setelah rumor mereda, saham DADA kembali turun ke Rp50 per saham (gocap) dengan kapitalisasi pasar sekitar Rp371,58 miliar.

Ledakan Jumlah Investor, Ritel Menguasai

Per 31 Oktober 2025, jumlah pemegang saham DADA meningkat drastis hingga bertambah 50.121 investor baru dalam tahun berjalan. Total pemegang saham kini mencapai 71.159 investor.

Komposisinya pun berubah signifikan:

  • 69,93% saham kini dipegang masyarakat (investor ritel),
  • 29,6% dimiliki oleh pemegang kendali, PT Karya Permata Inovasi Indonesia,
  • sekitar 0,47% dimiliki oleh Komisaris Tjandra Tjokrodiponto.

Fenomena ini menunjukkan bahwa pergerakan DADA beberapa bulan terakhir banyak ditopang oleh investor ritel yang terpancing isu akuisisi dan kenaikan harga ekstrem.

Profil Singkat PT Diamond Citra Propertindo Tbk

  • Kode saham: DADA
  • Tanggal pencatatan: 14 Februari 2020
  • Papan: Pengembangan
  • Bidang usaha: Real estate dan pengembangan properti
  • Brand properti: Diamondland, termasuk proyek Dave Apartment
Baca Juga:  Cara Cek Penerima BLT Kesra Rp900 Ribu 2025 Lewat HP dan Website Resmi

Dari rumor akuisisi oleh Vanguard hingga penemuan lokasi kantor yang tampak seperti warung, DADA menjadi pusat perhatian publik dalam dua narasi yang sangat berbeda: euforia spekulatif dan kejanggalan administratif.

Publik kini menunggu dua hal:

  1. Klarifikasi resmi dari manajemen terkait alamat kantor, dan
  2. Sikap perusahaan atas rumor akuisisi yang pernah menghebohkan pasar.

Hingga klarifikasi muncul, DADA kemungkinan besar akan tetap menjadi pembicaraan hangat di pasar modal dan media sosial.

[addtoany]

Related Post