Today

Viral BBM Nabati Bobibos, Klaim Ramah Lingkungan hingga Proses Uji yang Masih Berjalan

Andri Hakim

Supernews.co.id-Nama Bobibos mendadak melejit di media sosial sejak awal November 2025. Produk yang diklaim sebagai inovasi bahan bakar nabati ini ramai dibicarakan karena disebut memiliki angka oktan tinggi setara bahan bakar premium. Bobibos, yang merupakan akronim dari Bahan Bakar Original Buatan Indonesia Bos, diperkenalkan secara resmi pada 2 November 2025 dan langsung mencuri perhatian publik karena mengklaim mampu mencapai RON 98.

Meski sudah ramai diperbincangkan, Bobibos hingga kini belum tersedia untuk dibeli secara bebas. Tim pengembang menyampaikan bahwa proses penjualan dan produksi massal masih dalam tahap persiapan, sembari berkoordinasi dengan berbagai lembaga pemerintah terkait regulasi dan standar teknis.

Bobibos Belum Dijual, Masih Tahap Persiapan Produksi

Founder Bobibos, M. Ikhlas, melalui unggahan video di akun resmi Instagram pada 10 November 2025 menjelaskan bahwa pihaknya saat ini tengah membangun fasilitas percontohan manufaktur di Jawa. Setelah itu, pabrik-pabrik produksi direncanakan akan dikembangkan di berbagai provinsi.

  1. Penjualan belum dibuka untuk publik
  2. Proses produksi massal masih dirancang
  3. Pembangunan pabrik percontohan sedang berlangsung
  4. Skema kemitraan distributor akan dibuka setelah regulasi selesai

Ikhlas juga menyebutkan bahwa perusahaan membuka peluang agar masyarakat bisa menjadi distributor resmi, namun detail mekanisme masih dalam pengembangan.

Klaim Ramah Lingkungan dan Irit Pemakaian

Dalam pernyataan yang dibagikan melalui akun media sosial, Bobibos digambarkan sebagai bahan bakar berbasis tumbuhan dengan kualitas internasional. Dua varian yang dikembangkan adalah:

  1. Bensin nabati
  2. Solar nabati

Keduanya disebut berasal dari bahan nabati lokal, termasuk jerami, dan telah melalui uji coba pada berbagai jenis kendaraan mulai dari motor Honda BeAT hingga mobil diesel seperti Nissan Navara. Hasil awal menunjukkan mesin dapat menyala normal dan emisi asap sangat rendah.

Baca Juga:  Harga Emas Dunia Hari Ini Rebound, Dolar AS Loyo dan Kekhawatiran Ekonomi Meningkat

Namun, pihak Bobibos belum merinci hasil uji teknis yang dapat diperiksa publik, sehingga klaim tersebut masih dinilai awal dan belum melalui tahapan sertifikasi resmi pemerintah.

Respons Pemerintah, Perlu Waktu Minimal 8 Bulan untuk Sertifikasi

Ramainya pemberitaan mengenai Bobibos membuat pemerintah turut memberikan pernyataan. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, mengapresiasi inovasi tersebut namun menegaskan bahwa proses penilaian BBM tidak bisa dilakukan secara instan.

Menurut Laode:

  1. Proses uji BBM hingga dinyatakan layak membutuhkan waktu minimal delapan bulan
  2. Hasil uji yang sudah dilakukan Bobibos baru berupa laporan laboratorium
  3. Laporan tersebut bukan izin edar resmi
  4. Proses sertifikasi teknis belum selesai

Pernyataan ini sekaligus meluruskan kabar simpang siur di media sosial yang menyebut Bobibos telah mendapat sertifikasi.

Kenapa Bobibos Bisa Viral?

Fenomena Bobibos menjadi viral karena kombinasi antara klaim teknologi dan nilai emosional yang melekat pada produk tersebut. Ada setidaknya dua faktor utama:

  1. Klaim performa tinggi dan emisi rendah
    Bobibos menyebut bahan bakarnya memiliki oktan RON 98, ramah lingkungan, dan lebih irit. Klaim ini memicu rasa penasaran masyarakat di tengah meningkatnya harga energi fosil.
  2. Semangat nasionalisme
    Nama Bobibos, yang secara gamblang menonjolkan identitas sebagai produk buatan anak bangsa, berhasil menarik perhatian publik. Banyak pihak mendukung gagasan bahwa Indonesia bisa mandiri dalam pengembangan energi nabati.

Namun, viralnya Bobibos juga memunculkan kekhawatiran. Sejumlah pecinta otomotif dan masyarakat mempertanyakan:

  • Keamanan untuk mesin kendaraan jangka panjang
  • Transparansi data uji dan hasil lab
  • Kelayakan teknis bahan bakar berbasis jerami
  • Keabsahan klaim performa dan efisiensi
  • Regulasi serta izin edar yang belum tersedia

Pemerintah melalui ESDM mengingatkan bahwa setiap bahan bakar baru wajib melewati evaluasi menyeluruh, mulai dari uji material, performa, emisi, hingga dampak terhadap mesin.

Baca Juga:  Cara Daftar Bansos PKH 2025 Lewat HP, Syarat, Link dan Langkah Pengajuan

Bagaimana Cara Kerja Biofuel seperti Bobibos?

Dilihat dari sudut pandang kimia, biofuel atau bahan bakar nabati dapat berfungsi seperti bensin dan solar karena keduanya merupakan senyawa hidrokarbon yang menyimpan energi. Beberapa biofuel bahkan memiliki angka oktan lebih tinggi dibanding BBM fosil.

Namun, ada sejumlah karakteristik khusus yang harus diuji:

  1. Kandungan oksigen tinggi dapat memengaruhi karakter pembakaran
  2. Risiko korosi pada komponen logam
  3. Kompatibilitas dengan karet dan plastik pada kendaraan lama
  4. Stabilitas bahan bakar dalam penyimpanan
  5. Emisi gas buang jangka panjang
  6. Efek terhadap performa mesin berbagai tipe kendaraan

Karena itu, lembaga-lembaga seperti Lemigas dan Balai Besar Teknologi Energi (BPPT) biasanya melakukan serangkaian pengujian sebelum suatu bahan bakar dinyatakan aman dipasarkan.

Uji kelayakan ini bukan hanya soal performa mesin, tetapi juga mencakup aspek distribusi, keamanan, keberlanjutan produksi, dan dampaknya terhadap lingkungan serta rantai pasok pangan.

Inovasi Apresiatif, Namun Harus Ikuti Standar Nasional

Bobibos menandai semangat besar dalam pengembangan energi baru berbasis biomassa lokal. Inovasi seperti ini sangat penting dalam upaya mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dan mendukung target energi bersih nasional. Namun, pemerintah tetap menegaskan bahwa setiap produk yang dipasarkan kepada publik harus melalui mekanisme resmi untuk menjamin keamanan dan kenyamanan pengguna.

Jika seluruh tahapan uji, sertifikasi, dan regulasi telah dipenuhi, Bobibos bisa menjadi terobosan besar pada industri energi dalam negeri. Untuk sekarang, publik disarankan menunggu hasil uji resmi sembari terus mengikuti perkembangan terbaru dari pemerintah dan pihak pengembang.

[addtoany]

Related Post