Today

Harga Emas Anjlok Tajam Setelah Sinyal Hawkish The Fed, Pasar Global Ikut Tertekan

Andri Hakim

Supernews.co.id-Harga emas dunia terjun bebas pada perdagangan Jumat, 14 November 2025. Penurunan tajam ini terjadi setelah pasar global diguncang aksi jual besar-besaran, menyusul pernyataan hawkish sejumlah pejabat The Federal Reserve yang semakin mengecilkan peluang pemangkasan suku bunga pada Desember mendatang. Sentimen negatif tersebut memicu gelombang risk off di berbagai aset, termasuk emas yang selama ini menjadi pilihan lindung nilai.

Pada penutupan perdagangan, harga emas spot terkoreksi 2,08 persen ke posisi 4.084,56 dolar AS per troi ons. Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan level tertingginya di sesi perdagangan yang sempat menyentuh 4.211,06 dolar AS. Kontrak berjangka emas Amerika Serikat untuk pengiriman Desember juga tidak luput dari pelemahan, merosot 2,24 persen menjadi 4.100,40 dolar AS per troi ons.

Meski mengalami tekanan signifikan di penghujung pekan, emas tetap mencatatkan kinerja mingguan positif sekitar 2 persen, menandai fluktuasi tajam pasar logam mulia menjelang keputusan suku bunga The Fed.

Sentimen Hawkish The Fed Tekan Emas

Tekanan jual terhadap emas meningkat setelah pejabat The Fed memberikan sinyal kuat bahwa ruang untuk pelonggaran kebijakan moneter semakin terbatas. Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger, menilai pasar kini melihat kemungkinan pemangkasan suku bunga Desember semakin menipis. Menurutnya, kondisi ini menghilangkan salah satu pendorong utama bagi reli emas dan perak dalam beberapa pekan terakhir.

Pasar saham global menjadi korban berikutnya. Aksi jual serentak terjadi di berbagai bursa, menambah tekanan pada aset-aset lain yang sensitif terhadap perubahan suku bunga dan sentimen ekonomi.

Baca Juga:  Harga Emas Hari ini 7 November Menguat di Tengah Ancaman Shutdown AS

Kondisi pasar yang tidak menentu turut diperburuk oleh penutupan pemerintahan Amerika Serikat yang berlangsung lama dan baru berakhir sehari sebelumnya. Selama periode tersebut, rilis data ekonomi penting tertunda sehingga investor dan pembuat kebijakan kehilangan indikator kunci untuk menilai arah ekonomi menjelang pertemuan kebijakan The Fed bulan depan.

Harapan Pemangkasan Suku Bunga Makin Memudar

Sebelumnya, pasar berharap perlambatan data ekonomi AS dapat membuka ruang bagi The Fed untuk menurunkan suku bunga pada Desember. Namun, ekspektasi itu semakin pudar menyusul kehati-hatian sejumlah pejabat bank sentral AS yang mengisyaratkan perlunya menunggu bukti lebih kuat sebelum melonggarkan kebijakan moneter.

Menurut alat pantau FedWatch CME Group, peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Desember merosot menjadi 53 persen, turun dari 64 persen pada awal pekan. Penurunan ekspektasi ini langsung menekan harga emas karena investor cenderung melepas aset tanpa imbal hasil ketika suku bunga diperkirakan tetap tinggi.

Aksi Likuidasi dan Margin Call Tingkatkan Tekanan Jual

Analis City Index dan FOREX.com, Fawad Razaqzada, menjelaskan tekanan jual emas juga dipicu oleh aksi likuidasi akibat margin call. Kondisi ini membuat sejumlah pelaku pasar menutup posisi mereka untuk membebaskan margin, bahkan di aset yang biasanya lebih stabil seperti emas. Fenomena tersebut turut menjelaskan mengapa harga emas ikut rontok meski kondisi pasar sedang risk off.

Di pasar fisik Asia, permintaan emas tercatat lesu sepanjang pekan, memperburuk tekanan pada harga logam mulia. Kurangnya minat beli di pasar utama kawasan Asia menjadi sinyal tambahan melemahnya sentimen investor menjelang akhir tahun.

Dampak Penurunan Emas ke Pasar Logam Lain

Tidak hanya emas, sejumlah logam lainnya juga mengalami penurunan akibat gelombang aksi jual di pasar komoditas. Harga perak spot anjlok 3,17 persen ke posisi 50,64 dolar AS per ounce. Meski melemah, perak masih membukukan kenaikan mingguan 5,2 persen berkat reli kuat sebelumnya.

Baca Juga:  Harga Emas Perhiasan 16 November 2025 Turun, Ini Daftar Lengkap Semua Kadar

Platinum juga terkoreksi 2,52 persen menjadi 1.545,58 dolar AS, sementara paladium turun 1,85 persen ke posisi 1.403,32 dolar AS. Meski kompak melemah pada akhir pekan, kedua logam tersebut tetap berada dalam zona kenaikan untuk kinerja mingguan.

Peluang Harga Emas ke Depan

Dengan kuatnya sinyal hawkish dari The Fed dan minimnya rilis data ekonomi akibat penutupan pemerintahan AS, pasar emas memasuki pekan yang penuh ketidakpastian. Pelaku pasar menantikan rilis indikator ekonomi yang tertunda untuk memperoleh gambaran lebih jelas tentang arah kebijakan moneter AS.

Apabila data menunjukkan pelemahan ekonomi, peluang pemangkasan suku bunga dapat kembali terbuka dan memberikan dukungan bagi reli emas. Namun, jika kondisi ekonomi tetap solid, emas berpotensi menghadapi tekanan lanjutan karena meningkatnya spekulasi suku bunga tinggi dalam jangka lebih lama.

Harga emas mencatat penurunan signifikan pada perdagangan akhir pekan di tengah ekspektasi pasar yang berubah cepat terkait kebijakan suku bunga The Fed. Sinyal hawkish dari berbagai pejabat bank sentral AS membuat pasar bergejolak dan mendorong aksi jual besar-besaran di berbagai kelas aset. Meski masih menutup pekan dengan performa positif, emas harus menghadapi tekanan tambahan dari melemahnya permintaan fisik serta aksi likuidasi di tengah tingginya volatilitas pasar.

[addtoany]

Related Post