Today

Toyota Akhiri Penjualan Fortuner Mulai 2026, Tanda Perubahan Tren SUV Berakhir?

Andri Hakim

Supernews.co.id-Setelah lebih dari sepuluh tahun hadir di pasar Australia, Toyota akhirnya memutuskan untuk menghentikan penjualan Fortuner mulai pertengahan 2026. SUV berpenggerak empat roda dengan kapasitas tujupenumpang itu akan resmi pamit dari jajaran produk Toyota di Negeri Kanguru.

Langkah ini menandai berakhirnya perjalanan Fortuner sebagai salah satu model yang dikenal tangguh dan serbaguna, namun dalam beberapa tahun terakhir menghadapi persaingan ketat di segmen SUV ladder-frame. Selama lebih dari satu dekade, Fortuner menjadi pilihan bagi konsumen yang mencari kendaraan keluarga dengan kemampuan off-road khas Toyota, namun tren pasar kini mulai bergerak ke arah yang berbeda.

Penjualan Melemah di Tengah Kompetisi Ketat

Kinerja penjualan Fortuner di Australia mengalami penurunan signifikan dalam dua tahun terakhir. Sepanjang Januari hingga Oktober 2025, Fortuner hanya terjual sekitar 2.900 unit. Angka ini jauh di bawah rival utamanya seperti Ford Everest yang mencatat lebih dari 21.000 unit dan Isuzu MU-X yang terjual lebih dari 12.000 unit pada periode yang sama.

Perbedaan yang cukup besar ini memperlihatkan bahwa posisi Fortuner mulai tergeser oleh model lain yang menawarkan kombinasi teknologi modern, fitur lebih lengkap, serta efisiensi bahan bakar yang lebih baik. Bagi Toyota, kondisi tersebut menjadi sinyal bahwa saatnya melakukan penyegaran strategi produk di segmen SUV.

Produk yang Berperan, Bukan Gagal

Fortuner pertama kali hadir di Australia pada 2015 dengan harga awal di bawah A$50.000. Dibangun di atas platform Toyota HiLux, mobil ini mengusung mesin diesel turbo 2.8 liter dengan pilihan penggerak dua atau empat roda. Sejak awal peluncurannya, Fortuner tidak ditujukan untuk menjadi model terlaris Toyota, melainkan sebagai pilihan bagi konsumen yang menginginkan SUV tangguh berbasis pick-up dengan daya jelajah tinggi.

Baca Juga:  Ini Jadwal Lengkap Roadshow JAECOO J5 EV di Indonesia November 2025

Selama masa penjualannya, Fortuner mampu mempertahankan basis pelanggan setia yang menghargai ketangguhan dan kepraktisan kendaraan ini. Meski begitu, perubahan selera pasar membuat segmen SUV ladder-frame semakin menyempit. Toyota menilai bahwa Fortuner telah mencapai tujuan bisnis yang diharapkan dan kini saatnya fokus pada lini produk yang lebih relevan dengan kebutuhan konsumen masa kini.

Pergeseran Konsumen dan Portofolio Produk

Tren otomotif di Australia menunjukkan bahwa banyak pengguna Fortuner mulai beralih ke model lain dalam keluarga Toyota. Sebagian besar dari mereka kembali memilih Toyota HiLux karena kesamaan karakter tangguh yang lebih fleksibel, sementara lainnya beralih ke SUV premium seperti LandCruiser Prado atau LandCruiser 300 Series yang menawarkan kemewahan dan kenyamanan lebih baik.

Perubahan ini memperlihatkan pergeseran preferensi konsumen dari SUV berbasis rangka tangga menuju kendaraan yang lebih efisien dan mudah dikendarai. Banyak pembeli kini mencari SUV dengan platform monocoque, teknologi hybrid, serta fitur kenyamanan yang lebih modern untuk kebutuhan harian maupun perjalanan jauh.

Tidak Ada Pengganti Langsung, Tapi Arah Baru Mulai Terlihat

Meski Fortuner akan berhenti dijual, Toyota belum mengumumkan model pengganti langsung untuk pasar Australia. Namun, perusahaan tampaknya tengah mempersiapkan arah baru dengan memperluas portofolio kendaraan berbasis platform TNGA yang lebih modern dan mendukung elektrifikasi.

Spekulasi yang berkembang di industri menyebutkan bahwa Toyota bisa saja memperkenalkan SUV baru berbasis platform TNGA-F — yang digunakan pada LandCruiser dan Sequoia — dalam versi yang lebih kompak dan efisien. Langkah ini dinilai akan lebih sesuai dengan kebutuhan pasar yang kini menuntut efisiensi, emisi rendah, dan kenyamanan tinggi.

Cerminan Perubahan Tren Otomotif

Keputusan Toyota untuk menghentikan Fortuner mencerminkan perubahan besar dalam lanskap otomotif Australia. Segmen SUV ladder-frame dengan tujuh tempat duduk yang dulu begitu populer kini mulai tersisih oleh kendaraan yang lebih hemat bahan bakar dan ramah lingkungan.

Baca Juga:  Jangan Lepas Ring Busi Motor, Bisa Bikin Mesin Rusak dan Kompresi Bermasalah

Kehadiran SUV hybrid, listrik, dan crossover modern membuat pasar semakin kompetitif. Konsumen kini lebih memperhatikan efisiensi energi, teknologi keselamatan, dan fleksibilitas kendaraan ketimbang sekadar kemampuan off-road. Pergeseran ini memaksa produsen seperti Toyota untuk meninjau ulang portofolio mereka agar tetap relevan dengan arah industri global.

Dengan berakhirnya perjalanan Fortuner pada pertengahan 2026, Toyota menutup satu bab penting dalam sejarah SUV tangguh berbasis HiLux di Australia. Meski tidak pernah menjadi model dengan penjualan tertinggi, Fortuner berperan penting dalam memperkuat citra Toyota sebagai produsen kendaraan serbaguna dan tangguh di segala medan.

Langkah penghentian ini bukan tanda kegagalan, melainkan bagian dari evolusi strategi Toyota untuk beradaptasi dengan perubahan pasar. Saat tren bergeser menuju kendaraan yang lebih efisien, elektrifikasi dan inovasi menjadi kunci keberlanjutan di masa depan. Fortuner mungkin akan segera pamit, tetapi semangat ketangguhan yang diusungnya akan tetap menjadi bagian dari DNA Toyota di era otomotif berikutnya.

[addtoany]

Related Post