Today

VinFast Guncang Pasar Mobil Listrik Indonesia, Skema Sewa Baterai Jadi Solusi Cerdas Redam Kekhawatiran Konsumen

Alviz Maulana

skema sewa baterai

Supernews.co.id-Teknologi ramah lingkungan semakin jadi sorotan di industri otomotif Indonesia. Peralihan menuju kendaraan listrik yang ramah emisi memang terlihat menjanjikan, namun masih menyisakan kekhawatiran publik performa dan harga baterai yang mahal. Menangkap kegelisahan itu, produsen otomotif asal Vietnam, VinFast, datang membawa solusi yang cukup revolusioner skema sewa baterai.

Strategi unik ini menjadi salah satu daya tarik utama kehadiran mereka di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025. Di panggung internasional tersebut, VinFast tidak hanya memamerkan model-model unggulan, tapi juga berhasil membawa pulang dua penghargaan bergengsi berkat pendekatan inovatif yang memadukan teknologi, budaya, dan komitmen terhadap mobilitas berkelanjutan.

Kenapa Baterai Menjadi Sumber Kekhawatiran Konsumen EV?

Kalau bicara mobil listrik, baterai adalah “jantungnya”. Ia menentukan:

  • Jarak tempuh
  • Performa berkendara
  • Masa umur kendaraan
  • Biaya perawatan jangka panjang

Dan faktanya: biaya baterai bisa mencapai 40–50 persen dari harga mobil listrik.
Itulah alasan kenapa banyak calon pembeli masih ragu untuk beralih.

Turunnya kualitas baterai dari tahun ke tahun—yang benar-benar tak bisa dihindari—juga memperbesar rasa was-was. Begitu kapasitasnya turun signifikan, penggantian baterai bisa menguras tabungan keluarga.

VinFast pun hadir dengan jawaban yang sangat pragmatis.

Skema Sewa Baterai Tidak Lagi Takut Baterai Rusak

Menurut CEO VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto, perusahaan menerapkan skema sewa baterai untuk mengurangi kekhawatiran konsumen terkait biaya dan kualitas baterai di masa depan.

Baca Juga:  BMW i4 2026 Resmi Hadir, Performa Naik, Efisiensi Meningkat Harga Tetap Kompetitif

Bagaimana sistemnya bekerja?

  • Baterai tetap menjadi milik VinFast
  • Pembeli bayar harga mobil lebih murah di awal
  • Konsumen cukup membayar biaya sewa bulanan
  • Ketika kapasitas baterai turun di bawah 70%, baterai akan diganti

Dengan sistem ini, pemilik mobil listrik tak perlu pusing memikirkan penggantian baterai yang harganya bisa setara satu motor baru. Menurut Kariyanto, 90 persen konsumen VinFast di Indonesia memilih skema ini karena lebih aman dan ekonomis.

Smart Monitoring Transparansi untuk Pengguna

VinFast juga menerapkan sistem konektivitas terintegrasi pada mobil mereka. Artinya:

  • Kondisi baterai bisa dipantau real-time
  • Status pembayaran sewa pun terekam otomatis

Teknologi ini mendorong transparansi, sekaligus menjadi jaminan tambahan bagi konsumen bahwa mobil mereka diperhatikan langsung oleh pabrikan.

Keuntungan Lain Gratis Isi Daya 3 Tahun!

Di tengah turunnya harga mobil listrik di pasar nasional, VinFast memilih tidak ikut perang diskon. Alih-alih main di harga, mereka menonjolkan efisiensi jangka panjang.

Konsumen diberikan fasilitas pengisian daya gratis selama tiga tahun di jaringan charging VinFast.
Biaya operasional kendaraan pun otomatis bisa ditekan lebih jauh.

Bagi masyarakat yang khawatir biaya pemakaian listrik akan membengkak, program ini bisa menjadi nilai tambah yang menggoda.

Skema Buyback, Soal Nilai Jual Kembali Tak Lagi Misteri

Selain baterai, isu klasik lain yang bikin konsumen ragu membeli EV adalah harga jual kembali yang belum stabil di Indonesia.

VinFast menyiapkan jurus lainnya melalui program buyback:

  • Mobil akan dibeli kembali oleh VinFast dengan persentase harga tertentu
  • Berlaku untuk usia pemakaian mulai 6 bulan hingga 3 tahun

Langkah ini memperkuat persepsi bahwa nilai investasi mobil listrik kini makin terjamin.

Performa Penjualan: Masih Baru, tapi Sudah Nyalip Banyak Pemain

Tidak hanya melakukan pendekatan marketing yang cerdas, VinFast juga menunjukkan hasil penjualan yang cukup menjanjikan.
Berdasarkan data Gaikindo:

Penjualan VinFast pada 2025 mencapai sekitar 2.800 unit, menempatkan mereka di posisi keenam pada segmen kendaraan listrik.

Dengan usia kehadiran yang relatif baru, capaian tersebut tentu bukan angka sembarangan.

Baca Juga:  Pilihan Motor Matik dengan Bagasi Terluas Harga Mulai Rp 21 Jutaan

Model yang Dipasarkan di Indonesia

Saat ini ada tiga model utama yang bisa dipilih konsumen Tanah Air:

  1. VinFast VF 3 – SUV kompak modern dengan harga lebih terjangkau
  2. VinFast VF 6 – Crossover stylish untuk pengguna urban
  3. VinFast VF [model lanjutan sebagaimana direncanakan untuk pasar RI]

Ketiganya mengusung desain futuristik dengan konektivitas tinggi—cocok untuk pasar Indonesia yang semakin tech-savvy.

Rencana Produksi Lokal: Pabrik di Subang Jadi Kunci Ekspansi

Ambisi VinFast tidak berhenti pada penjualan impor. Mereka telah meresmikan rencana pembangunan pabrik di Subang, Jawa Barat, dengan prioritas:

  • Produksi massal untuk pasar domestik
  • Menjadi basis ekspor kendaraan listrik di Asia Tenggara

Andalan mereka di pabrik ini adalah model VF 3 yang dikembangkan khusus untuk kebutuhan kota di negara berkembang.

Dengan produksi lokal, kelak harga bisa terus diefisiensikan dan pasokan sparepart lebih terjamin. Hal ini tentu bisa memperkuat posisi mereka dalam persaingan.

VinFast dan Masa Depan Ekosistem EV di Indonesia

Jika strategi berkelanjutan seperti ini dapat dipertahankan, VinFast berpotensi menjadi salah satu game changer dalam industri mobil listrik di Tanah Air. Skema sewa baterai bisa menjadi benchmark baru untuk pabrikan lain, terutama bagi merek yang masih kesulitan menumbuhkan kepercayaan publik.

Kepertaruhan mereka cukup besar, tapi juga visioner:

  • Mengedukasi konsumen
  • Mengubah paradigma kepemilikan EV
  • Membuka akses lebih luas bagi masyarakat kelas menengah

Dengan kata lain, VinFast seperti berkata:

“Beralih ke mobil listrik tidak harus menakutkan.”

Strategi yang Mengerti Kegelisahan Konsumen

Pasar mobil listrik memang tengah tumbuh cepat, tapi keberhasilan jangka panjang hanya akan diraih oleh pemain yang benar-benar memahami apa yang dicemaskan konsumen.

  • VinFast melangkah ke Indonesia dengan strategi yang matang:
  • Harga awal lebih murah
  • Jaminan perawatan baterai
  • Gratis charging 3 tahun
  • Skema buyback transparan
  • Komitmen produksi lokal

Semua faktor ini membuat posisi VinFast kian kokoh untuk menyambut era kendaraan listrik yang lebih inklusif dan terjangkau di Indonesia.

Dan kini, panggung industri otomotif pun seperti memberi sinyal kuat: masa depan mobil listrik bukan hanya soal inovasi teknologi, tapi juga inovasi kepemilikan.

[addtoany]

Related Post